Senin, 05 Juli 2010

MASALAH DALAM PERSAHABATAN OR PERSAHABATAN DALAM MASALAH???


Hoi..hoi..lagi stase IKM ni..kepala nyut2an gara2 mikir masalah, data harapan, data kenyataan, data ketidakpuasan,,opoooo kuii?? Secara masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang menimbulkan rasa ketidakpuasan sehingga muncul rasa tanggung jawab untuk mengatasinya,yaaa intinya begitulah.. but Stop it! Enough!! Aq ga bakalan ngomong panjang lebar ato curhat tentang stase IKM ku yang pernuh “warna” (wkwkw..malah curhat lg)
Btw malam ini aq tiba2 berbikir tentang arti sahabat n mulai bertanya apakah sahabat sejati itu ada? Hmm,,jadi teringat obrolanku dengan si Mama yang sering berakhir dengan perdebatan (hoho..maapkan putrimu ini Mama..)
Mamaku slalu berkata dan menasehatiku agar aku slalu menjaga rahasia dan masalah apapun tentang diriku dan keluargaku. Mama menganggap yang boleh tau hanya keluarga, dalam artian keluarga kecil kami. Mama sangat pantang dengan yang namanya curhat dengan teman tentang masalah yang beliau hadapi ataupun masalah keluarga yang sedang terjadi. Bener juga sih..dalam agama Islam sendiri juga melarang untuk menyebarkan atau memberitahu aib keluarga karena itu juga aib kita sendiri. Mama lebih suka curhat ke aku, walaupun aku juga belum tentu bisa memberikan solusi atau penyegaran.hehe..
Tapi entah kenapa aku tidak bisa menerima nasehat Mamaku secara menyeluruh, dalam bahsa IKM sih secara komprehensif.wkwkw… klo perihal nggak nyebarin aib keluarga aku setuju.tapi kalo ga boleh curhat,itu aku ga setuju.. entah..sapa yang bener ato sapa yang salah. Sampai sekarang aku juga nggak ngerti. Mungkin aku belum terlalu banyak makan asam-garam kehidupan kali ya?hehe..disini yang penting sih saling menghargai dan tidak memaksakan pendapatnya kepada orang lain!!


Beberapa pendapat Mama tentang seorang teman/ sahabat:
- teman/ sahabat itu tidak abadi
kata Mama,,”jangan terlalu percaya pada teman ato sabahat karena yakinlah bahwa dia tidak ada ikatan darah atau apapun itu yang dapat memperkuat ikatan kalian. Suatu saat bisa saja menikam kita dari belakang dan kita tidak akan pernah tau tentang ketulusannya. Jangan terlalu sering curhat, mulailah memposisikan dirimu. Suatu saat, bahan curhatanmu bisa diungkit dan disebarkan bahkan dijadikan alat untuk menjatuhkanmu saat kalian bertengkar atau bermusuhan. Bagaimanapun klo ada masalah ceritakan pada kelurga terutama Mama karena gimanapun itu lebih abadi dan tidak akan terjadi hal yang demikian.keluarga akan selalu ada kapanpun saat kamu membutuhkan”
hmm..entah kenapa aku kurang setuju dengan pendapat Mama, karena selama ini aku merasakan bahwa sahabat adalah seseorang yang sangat mengerti kita. Saat sedih, senang selalu ada,,dan sering membuat kita nyaman setidaknya membuat masalah terasa lebih ringan dan tenang. Gimana tidak? Saat aku cerita atau curhat dengan Mama, seringkali masalah yang kuhadapi jadi tambah besar. Ga malah jadi tenang,, tp tambah kepikiran n ”kemrungsung” secara malah dapet ”omelan” dan ”disalahkan” dah gitu belum tentu mendapat solusi. Memang tidak mudah mendapatkan sahabat yang sangat tulus, namun aku sangat percaya bahwa di dunia ini ada sahabat sejati yang tulus.
- jangan terlalu percaya pada teman/ sahabat
alasan Mama berkata begitu juga ga jauh beda dengan alasan pertama. Intinya yang paling dapat dipercaya adalah keluarga. Aku juga kurang setuju, yang aku lihat jaman sekarang ini, banyak keluarga bahkan antar anggota keluarga yang saling menjatuhkan.yaa…wlopun ku juga yakin hal itu nggak kan terjadi pada keluargaku. Mungkin karena jiwa muda ato idealismeku, aku juga ga paham..yang pasti jika aku percaya dengan seseorang, ya.. aku akan tanggung risikonya. Aku yakin dimana kita bisa dipercaya dan dapat menjaga kepercayaanya,orang lain juga akan berlaku demikian.. Yaa,,siapa yang menanam kebaikan dia juga yang akan menuai hasil panennya. Sebenernya aku juga nggak mudah percaya dengan orang termasuk teman.tapi aku bisa saja sangat percaya dengan sabahatku dibanding keluarga. Pasti ada yang bertanya kok bisa? ya..karena itu tadi,, karena aku merasa sahabat lebih mengerti apa yang aku rasakan. Dan aku sering merasa nggak dimengerti oleh keluargaku sendiri. Bahkan pernah juga malah menjadi bumerang buat aku dan akhirnya Cuma dapet marah, omelan.hffftt… Padahal menurutku, aku cuma cerita biasa.. Eh,,nggak taunya malah jd ‘bom bunuh diri’ (ahahayy..lebayatun..). tp gimanapun aku tetap percaya keluargaku kok. Ya..kita pasti tau masalah atau curhatan apa yang bisa dishare kepada siapa
- sahabat tidak ada yang tulus
Nah..ini juga aku kurang setuju lagi,,intinya ya hampir sama dengan alasan2 sebelumnya. Karena saat ini aku mersa aku punya seorang sahabat yang sangat mengerti aku dan sangat tulus. Seperti biasa,, kata Mama “ yang paling tulus adalah keluarga, saat kita membutuhkan, keluarga pasti akan tulus ikhlas berkorban apa saja demi kita, ga mungkin ada seorang sahabat yg bis melakukan itu.buat apa? Toh ga ada ikatan keluarga” hmmm.. logis dan realistis bukan? Aku percaya akan hal itu.tapi ga semua keluarga seperti itu dan ga semua sahabat ga tulus. Justru yang bisa aku lihat adalah ketulusannya. Kalo masalah pengorbanan sih ga sebesar keluarga. Tapi disini aku gak suka, kalo langsung nge’judge’..
Hmmm..jadi teingat sesuatu..dulu aku ngerasa temenan ma cowok tu lebih enak daripada ma cewek, karena cowok lebih cuek, kita bisa jadi diri sendiri dan ga takut ini itu yang bisa menyingung perasaan (secara cewek lebih sensitif). Tapi sayangnya persahabatan dengan cowok sering berakhir dengan hal yang tidak mengenakkan.. Ya..walaupun tidak semuanya. Simple aja,, smua karna ”tumbuh cinta dalam persahabatan”. Memang sih ga bisa disalahkan, tapi itu membuat hilangnya ketulusan. Dan akhirnya saat qta menolak dia, putuslah persahabatan / pertemanan. Jadi canggunglah..ga enak hati lah, ga mau ngasih harapan lah, dsb.. Itu paling aku nggak sukaaaa.... Yang tadinya kukira si cowok sangat baik dan tulus. Eeehh ternyata ada udang dibalik bakwan. huhuhu.. Seringkali begitu dan akhirnya kadang aku lebih suka temenan dengan cowok yang sudah punya pacar. Ternyata hal itu juga ga selalu bener, kadang malah muncul permasalahan baru. Enaknya sih klo tu cowok setia bgt ma pacarnya dan tulus temenan ma kita. Nggak enaknya kalo kita terperangkap menjadi orang ketiga tanpa kita sadari. Tau2 ceweknya marahin kita lah ato tiba2 mereka putus. Dan tanpa kusadari dan nggak secara langsung et causa diriku sendiri. Itu juga aku nggak sukaaaa

Yaaaaahh..setelah bicara panjang lebar, ngalor ngidul tanpa alur yang jelas, pada akhirnya bisa kita harus tau dan harus bisa memposisikan diri kita terhadap seseorang dan sebaliknya. Harus bisa menghargai orang lain, agar orang lain bisa menghargai kita (kok sedikit nggak nyambung ya??hahaha) harus bisa memilah dan memilih tentang hal apa yang bisa di’share’ kepada siapa.
Btw kok isinya nggak begitu nyambung ama title nya ya?wakwakwakwawak :D

3 komentar:

kee mengatakan...

enakan mana kebh.. "tumbuh cinta dalam persahabatan"..
apa "tumbuh persahabatan dalam cinta" ??
hehehe

Anonim mengatakan...

Aku pernah ada di sisi itu, ...sampe sekarang. tapi Udang Di balik rempeyek itu bukan tujuan ku....tapi karena Syaton menggodaku. m ....ya Apa boleh buat. tapi kesadaran diriku, akhirnya aku pasrahkan saja pada Allah.

Anonim mengatakan...

@kebhoo:hahha,,sebenere enak dua2nya klo ga brtepuk sbelah ttangan
@anomim2:hehehe,,,iya,,tp jgn bw2 nama syaiton dong,,ngeri amat,,ahahha,,,